BAHAYA...EFEK RACUN TOMCAT TERHADAP KULIT

11:00

Tomcat...sudah tidak asing lagi ditelinga kita saat kita mendengar kata tomcat. Sebenarnya para petani sudah mengenal dan tomcat sejak lama, tapi kadang mereka menyebutnya dengan nama yang berbeda, seperti semut semai dan semut sayap. Di Indonesia, tomcat menjadi salah satu hewan yang terkenal karena efek yang ditimbulkannya. Sekitar tahun 2012, banyak media memberitakan tentang keberadaan tomcat yang meresahkan, hal ini karena banyak warga yang mengalami gagguan di kult mereka akibat gigitan tomcat, padahal gangguan kulit yang dialami bukanlah karena gigitan tomcat, melainkan racun dari tomcat. 

Tomcat adalah hewan yang banyak ditemui di area persawahan, perkebunan, rawa, dan tomcat juga menyukai tempat yang kotor dan terang. Maksud dari tempat terang tersebut sangat luas, dari lampu penerangan jalan, bahkan lampu-lampu yang ada di rumah. Kadang kita melihat banyak serangga yang mengelilingi atau begerombol di sekitar lampu, mungkin salah satu dari jenis serangga tersebut adalah tomcat. Tomcat memiliki warna kulit yang unik, yaitu belang hitam dan orange, bagian belakang tomcat berbentuk runcing, seperti halnya ekor kalajenking, dari bagian belakang tersebutlah tomcat dapat mengeluarkan racun, yang konon racun tersebut lebih ganas dari bisa ular kobra sekalipun, tapi untungnya racun tomcat hanya mneyerang di permkaan kulit. Pada postingan ini kita akan sedikit membahas bahaya dan efek racun tomcat terhadap kulit, karena baru-baru ini saya juga terkena racun tomcat.


Saat tomcat merasa terusik mereka akan mengeluarkan cairan dari tubuhnya, cairan tersebut adalah racun, anehnya tomcat tidak hanya meninggalkan cairan di tubuh manusia, tapi kadang tomcat juga meninggalkan cairan racun tersebut di handuk, baju, dan bahkan tempat tidur. Saat kulit terkena racun tomcat gejala awalnya seperti gatal pada umumnya, tapi lama-kelamaan rasa gatal tersebut akan disertai panas. Setelah itu kulit akan berubah warna menjadi sedikit berbintik dan berwarna merah, banyak orang yang mengalami gejala seperti ini hanya diberi balsem atau bahkan dibiarkan, karena banyak orang mengira bahwa rasa gatal, panas dan merah di kulit adalah efek alergi kulit atau gigitan serangga biasa. 

Menurut pengalaman saya, racun tomcat menyebar dengan sangat cepat, mungkin salah satunya adalah karena kesalahan saya sendiri, yaitu menggaruk kulit yang gatal, sehingga racun tomcat menempel di tangan saya. Hari pertama saya mengelami gatal biasa, saya pikir hanya alergi, kebetulan saya terkena racun tomcat saat lebaran H+3, jadi saya pikir saya alergi makanan. Hari kedua timbul bintik-bintik merah di kulit saya, saat saya bertanya kepada keluarga, karena saya terkena racun tomcat di bagian leher belakang sehingga sulit untuk melihatnya, banyak anggota keluraga yang mengatakan herpes, langsung saya olesi dengan "bocasi", hari ketiga kulit saya melepuh dan sakit, luka yang ditimbulkan sepeti luka bakar di kulit, sampai akhirnya saya pergi ke dokter dan menanyakan hal tersebut kepda dokter. Benar saja, dokter langsung berkata bahwa itu akibat racun tomcat dan bukan herpes.


Efek racun tomcat sangat berbahaya kepada kulit, jadi usahakan lebih berhati-hati saat bertemu dengan hewan ini, tidak perlu takut, cukup antisipasi dengan menghindarinya atau memegangnya secara tidak langsung, hal ini bertujuan untuk meminimalisir racun tomcat menempel di kulit.  

Artikel Terkait

Previous
Next Post »