Bicara tentang mie instan, biasanya pasti dikaitkan dengan
anak-anak rantau, atau anak-anak yang menuntut ilmu di daerah luar kota mereka,
seperti sekolah, kuliah, atau bahkan bekerja. Kalau begitu apa korelasi antara
jangan sering konsumsi mie instan dan anak rantau atau anak kost?. Hubungannya
adalah, anak rantau atau anak kost jauh dari orang tua, efeknya adalah orang
tua tidak bisa mengontrol atau mengawasi anaknya secara seksama, karena jarak
tentunya. Karena tidak terlalu diperhatikan orang tua, tentu saja makan
seadanya (sebagian besar anak kost). Dan solusi dari keadaan tersebut adalah
mie instan, yang enak, mengenyangkan dan murah pastinya.
Tapi sedikit informasi untuk anak kost yang merantau di luar
sana, jangan sering konsumsi mie instan, karena ternyata sangat berbahaya.
Selain kandungan MSG yang terdapat pada mie instan, ternyata ada hal lain yang
perlu diperhatikan, yaitu lapisan lilin. Dimanakah lapisan lilin berada?
Lapisan lilin berada pada mie itu sendiri. Jika kamu merebus mie instan, maka
air bekas rebusan akan terlihat keruh, hal tersebut disebabkan karena lapisan
lilin yang terdapat pada mie instan luntur. Lapisan lilin sangat sulit dicerna
oleh tubuh, bahkan lapisan lilin ini baru bisa dikeluarkan oleh tubuh sekitar 3
hari, jadi bayangkan jika kamu mengkonsumsi mie instan setiap hari, padahal
lapisan lilin yang kamu makan kemarin belum keluar, hal ini akan mengakibatkan
penumpukan lapisan lilin pada tubuh.
Jadi usahakan untuk tidak mengkonsumsi mie instan terlalu
sering, atau usahakan setelah merebus mie instan, sebaiknya kamu cuci lagi
dengan air hangat sampai permukaan mie instan yang licin lebih kasar. Dan
untuk para orang tua, jangan pelit memberi anaknya uang untuk makan, apalagi mereka
jauh dari rumah dengan niat yang mulia, dan selalu ingatkan anak untuk jangan
sering konsumsi mie instan.
EmoticonEmoticon