Sebagai orang Indonesia, makanan
pokok kita adalah nasi putih, bahkan beberapa orang berpendapat bahwa, jika
belum makan nasi putih, berarti mereka belum makan. Artinya mereka selalu makan
dengan menggunakan nasi putih, meskipun mereka sudah makan roti atau cemilan
yang lain. Mereka mengganggap bahwa diri mereka belum makan. Mindset “belum makan, jika belum
mengkonsumsi nasi” adalah kesalahan fatal turun-temurun. Karena nasi putih
dapat meningkatkan resiko diabetes tipe 2.
Hal tersebut merupakan hasil penelitian yang melibatkan 354. 384 bebas
diabetes, orang yang berasal dari 4 negara berbeda, yaitu : Amerika Serikat,
Australia, Jeang, dn Tiongkok. Padahal pada postingan sebelumnya disebutkan
bahwa diabetes tipe 2 bukanlah penyakit keturunan, melainkan dikarenakan faktor
gaya hidup yang salah.
Baca Juga : Diabetes Tipe 2 Bukan Faktor Keturunan
Seseorang yang mengkonsumsi nasi
putih, beresiko mengalami diabetes tipe 2 sebanyak 27 persen lebih tinggi,
dibandingkan mereka yang sedikit atau tidak mengkonsumsi nasi putih. Sekarang
di Indonesia pemerintah telah menggalakkan sebuah solusi yang saya rasa cukup
baik untuk masyarakat. Solusi yang diberikan adalah mengganti makanan pokok
berupa nasi, menjadi bahan yang lain, seperti ubi, jagung, dan beberapa makanan
yang lain. Selain dapat mengurangi resiko diabetes tipe 2, dengan mengganti
nasi putih sebagai makanan pokok, maka kita tidak hanya dapat mengurangi resiko
diabetes tipe 2, tapi juga mengurangi import
beras.
Yang perlu diingat, diabetes tipe
2 bukan disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi nasi putih atau gula.
Tapi diabetes tipe 2 disebabkan karena gaya hidup yang kurang sehat. Jadi mulai
sekarang dan masih muda, usahakan selalu menjaga gaya hidup yang sehat, selain
itu usahakan selalu untuk berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh.
EmoticonEmoticon